Rabu, 24 Desember 2008

TELAAH BUKU SASTRA


NAMA : MOH.MAQBUL

NIM : A01207032 TELAAH BUKU-BUKU SASTRA

Diajukan sebagai tugas mata kuliayah Teori sastra

Dosen Pembimbing : Drs. Nur Mufid, MA

NO

JUDUL

PENULIS

PENERBIT

CETAKAN

WARNA

TEBAL

KOMENTAR

1

Perdebatan Sastra Kontekstual

Ariel Heryanto

CV.Raja Wali, Jakarta

(I) Desember 1985

Abu-abu dgn goresan hijau & merah

501 halaman

Dengan membaca buku ini, pembaca bias menemukan jawaban dari pertanyaan, mengapa perdebatan sastra kontekstual bias timbul dengan meriah? Mengapa baru timbul pada waktu belakangan ini? Bagaimana asal mula timbulnya? Dan mengapa disebut sastra kontekstual? Itulah beberapa pertanyaan yang jawabannya ada dalam buku ini.

2

Oposisi sastra Sufi

Aprinus Salam

LKIS Yogyakarta

(I)

Juni 2004

Coklat Muda

xii + 2006 halaman

Dengan membaca buku ini, kami menemukan sebuah kenyataan, bahwa ternyata sastra sufi bukan saja bagian dari tradisi panjang dalam kesastraan Indonesia, melainkan secara langsung menjadi bagian internal dari praktik social politik yang terko9ndisikan dan mengkondisikan formasi diskursif masyarakat Indonesia

3

Asli : Post colonial Readings of modern Indonesia literature

Clearing A space

Yayasan Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI Jakarta dengan KITLV Jakarta

(I) Januari 2006

Merah Hati

XXVI + 506 halaman

Buku ini berisi tentang kritikan terhadap satra Indonesia pada masa colonial yamg didalamnya terdapat beberapa esai menyodorkan interprestasi yang segar tentang teks-teks yang sudah dikenal. Dan didalamnya juga menyarankan perhatian pada aspek-aspek tradisi satra Indonesia yang sampai sekarang ini luput dari perhatian para peneliti dan politikus.

Terjemahan : kritik sasrta colonial tentang sastra Indonesia modern

Penerjemah :

Keith foulcher & tony day

4.

Katalok induk naskah-naskah jilid 3-B fakultas sastra Universitas Indonesia

T.E Behrend, titik Rujiastuti & timpenyusuh katalog yaitu Edi Sedyawati Dkk.

Yayasan Obor Indonesia Ecole Francaise D’Extreme Orient Jakarta 1997

(I) 1997

Abu-Abu

1160 halaman

Isi buku ini adalah kumpulan Katalog naskah fakultas satra universitas Indonesia yang didalamnya terdapat beberapa kebudayaan-kebuadayaan Indonesia terutama kebuadayaan jawa. Dan disertai pula kumpulan karya-karya sastra seperti cetita dll. Buku ini sangat cocok buat referensi atau panduan membuat Katalog

5

Pengajaran Sastra

Jabrohim (Ed)

Pustaka pelajar dengan FPBS IKIP Muhammadiyah yogyakarta

(I) September 1994

Orange, hitam dan putih

179 halaman

Dalam buku ini berisi tentang pengajaran sastra yang merupakan panduan bagi guru-guru sastra dalam mengajarkan kesusastraan kepada muridnya dengan tujuan ketidak munculan istilah “Guru Belenggu” yaitu guru dari tahun ketahun memberikan pelajaran sastra dengan tanpa perubahan dan pengembangan. Oleh kerena itu, buku ini sangat bagus sekali dibaca oleh guru-guru sastra maupun mahasiswa yang mengambil jurusan sastra

6

Asli: Fiction Writers Workshop

Josip Novakovich

(Dosen penulisan fiksi di Universitas Cincinna)

Press, cincinnati,Ohio,1995

(I) April 2003

Putih

333 halaman

Buku ini sangat cocok bagi anda orang yang senang menulis fiksi, karena di buku ini dijelaskan tentang teknik dan seni menulis fiksi dengan belajar langsung kepada sastrawan dunia kontemporer dan klasik, selain dijelaskan tentang tekhnik dan seni, dalm buku ini jga dijelaskan bagaimana mengolah plot, merumuskan karakter, membuat ending, dsb.

Terjemahan: Berguru kapada Sastrawan dunia

Penerjemah: Fahmi Yamani

Penerbit kaifa Bandung

7

Sastra dan Tekniknya

Mochtar Lubis

Yayasan Obor Indonesia Anggota IKAPI DKI Jakarta

(I) Juli 1997

Depan : Coklat Belakang: Kuning

202 halaman

Kabar baik abgi para pemuda/I yang punya hobby menulis sesuatu yang mengandung sastra, karena dalam karangan mochtar lubis ini, mengupas langsung teknik-teknik menulis karya satra seperti Novel, cerpen, puisi dll. Oleh karena itu, dengan diterbitkannya buku ini akan merangsang pengarang muda untuk mengembangkan wawasan sastra meraka.

8

Kesusastraan arab (Pengantar teori dan terapan)

Akhmad Muzakki

Ar-Ruzz Media, Sleman Yogyakarta

(I) Nofember 2006

Coklat tua dan muda

155 halaman

Buku ini sangat cocok bagi penggemar dan pengkaji karya sastra arab, karena di dalamnya terdapat sebuah teori, serta penerapan yang membentuk aplikatif dan bagaimana mengapresiasikannya. Didalam buku ini, bukan hanya menjelaskan teori dan penerapan saja, tetapi sejarah sastra arab jahiliyah sampai modern juga dikupas dalam buku ini.

9

Teori Apresiasi Sastra

Dra. Sugihastuti, M.S

Pustaka pelajar Yogyakarta

(II) Desember 2007

Coklat

177 halaman

Dalam sebuah proses menciptaan sebuah karya sastra, sebelumnya dibutuhkan berbagai macam teori tentang masalah sastra. Maka dari itu, untuk memperoleh teori yang baik, buku inilah solusinya. Karena buku ini bias mengantarkan para pembaca untuk mengenal teori ekspresif sampai resepsi sastra.

10

Kritik Sastra

(Sebuah pengantar)

Andre Hardjana

PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta

(V) Juni 1994

Hijau tua dan muda

91 halaman

Untuk meningkatkan sebuah mutu karya-karya sastra, maka diperlukan beberapa kritik yang membangun terhadap sebuah karya sastra. Maka dari itu, dalam buku ini sangat cocok untuk memunculkan kritik yang baik sehingga dapat memengaruhi perkembangan sebuah karya sastra.

Rabu, 17 Desember 2008

NALISIS WACANA KRITIK


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai. Kalau analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada pertanyaan “apa”, analisis wacana lebih melihat pada “bagaimana” dari pesan atau teks komonikasi.

Adapun hubungan antara jurnal yang berjudul “kejahatan dalam dunia kedokteran” dengan analisis adalah memberi penilaian pada jurnal tersebut untuk menjadi lebih baik. Analisis ini, sebenarnya dibagi menjadi dua dari segi utama. Pertama analisis dipandang dari segi positif dan kedua analisis dipandang dari segi negatif.

Dalam analisis ini, penulis memakai analisis yang memandang dari segi negatifnya. Karena penulis sudah mengira bahwa didalam jurnal sangat sedikit sekali kesalahannya. Akan tetapi, ternyata perkiraan seperti itu, tidak semuanya benar. Soalnya dalam jurnal yang penulis baca, banyak sekali kesalahan-kesalahan yang penulis temukan. Seperti kesalahan dari segi Ejaan, kalimat, paragraf, dan yang lainnya. Oleh karena itu, jikalau pembaca ingin mengetahui kesalahannya, maka penulis sengaja membahasnya dengan kalimat yang mudah difahami.

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan makalah ini, ternyata terdapat banyak permasalahan yang dapat kami uraikan sebagai berikut :

1. Seperti apakah analisis wacana itu ?

2. Apakah setiap karya tulis memiliki kesalahan ?

3. Bagaimana tentang bahasa jika dipandang analisis wacana ?

4. Apa saja kesalahan yang terdapat pada jurnal yang berjudul “kejahatan dalam dunia kedokteran”

B. Tujuan Masalah

Dalam hal ini penulis bertujuan untuk memperbaiki karya-karya tulis imiah di Indonesia, yang selama ini terdapat banyak kesalahan-kesalahan yang tentunya kesalahan tersebut tidak pernah disangaja. Oleh sebab itu, analisis wacana kritik sanangat penting didalam memajukan, membangkitkan dan mengembangkan karya-karya tulis, baik yang berupa ilmiah, maupun yang berbau sastra. Akan tetapi analisis wacana keritik disini dalam artian kritik yang membangun, bukan untuk saling menjatuhkan.



1


BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Wacana

Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Analisis wacana dimaksudkan sebagai suatu analisis untuk membongkar maksud-maksud dan makna-makna tertentu. Wacana adalah suatu upaya untuk pengungkapan maksud tersembunyi dari subjek yang mengemukakan suatu pertanyaan. Meskipun ada gradasi yang besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan study mengenai bahasa atau pemakai bahasa. Sehingga ada ada beberapa perbedaan pandangan Mohammad A.S.Hikam dalam tulisannya yang telah membahas dengan baik perbedaan paradigma analisis wacana dalam melihat bahasa, yang akan diringkas sebagai berikut:[1]

Pandanagan Pertama, diwakili oleh kaum positivisme-empiris. Oleh penganut ini, bahasa dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan objek diluar dirinya. Pengalaman-pengalaman manusia dianggap dapat secara langsung diekspresikan melalui penggunaan bahasa tanpa ada kendala atau distorsi. Kemudian pandangan kedua, disebut sebagai konstruktivisme, pandangan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran fenomena logi. Dalam pandangan ini juga berpendapat bahwasanya bahasa tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka, dan tidak yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pertanyaan. Pandangan yang ketiga, adalah disebut sebagai pandangan kritis, pandangan ini ingin mengoreksi pandangan konstruktivisme yang kurang sensitive pada proses produksi dan reproduksi makna yang terjadi secara histeris maupun institutional.

Bahasa dalam pandangan kritis, difahami sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek-subjek tertentu, tema-tema tertentu, maupun strategi–strategi didalamnya. Analisis wacana kategori ketiga ini, juga disebut sebagai analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis), hal ini untuk membedakan dengan analisis wacana dalam kategori pertama atau kedua.



2


B. Analisis jurnal yang berjudul “Kejahatan dalam dunia kedokteran”

Dalam jurnal ini ternyata sudah ditemukan beberapa kesalahan yang mencangkup dari segi penggunaan kata dan kalimat, penggunaan Ejaan dan juga diksi, serta kesalahan dalam pemakaian paragraf. Kesalahan awal terletak pada judul. Dalam jurnal ini ditulis dengan judul “kejahatan dalam dunia kedokteran, contoh kasus mal praktek”. Seharusnya judul tersebut tidak boleh diuraikan dengan jelas melalui penggunaan sebuah contoh, karena judul merupakan gambaran isi tulisan, kalau misalnya judul sudah jelas, hal itu bukan termasuk kategori judul lagi, melainkan sudah termasuk termasuk inti dari sebuah bacaan.[2] Sehingga tidak ada rangsangan bagi pembaca untuk mengetahuinya lebih dalam, karena sudah dijelaskan oleh judul tersebut.

Kesalahan selanjutnya terletak pada penggunaan paragraf. Dalam jurnal ini paragrafnya langsung pada paragraf inti (tidak ada paragraf pembuka). Seharusnya dalam sebuah karya tulis terdapat urutan-urutan paragraf, seperti paragraf Deduktif (Pembuka), paragraf campuran, dan selanjutnya paragraf Induktif (Penutup). Selain itu bpada paragraf awal tidak memenuhi syarat dari paragraf itu sendiri yang seharusnya terdiri dari kalimat topik, kalimat penjelas, dan selanjutnya kalimat penegas. Namun pada paragraf pertama dalam jurnal ini, langsung pada kalimat penjelas, dan tidak ada kalimat topik sebelumnya.[3]

Sedangkan kesalahan-kesalahan yang lain diantaranya adalah kesalahan dalam penulisan kata asing, pada jurnal ini terdapat banyak sekali kata-kata asing, namun kebanyakan tidak ditulis miring, padahal setiap kata-kata asing dalam karya tulis, harus ditulis atau dicetak miring. Kemudian kesalahan berikutnya tentang masalah Ejaan yang kurang sempurna. Dalam jurnal ini terlalu banyak titik dan koma pada jarak yang berdekatan. selain itu, terdapat banyak kesalahan penggunaan kata, seperti kata “tetapi”, yang dijurnal ini hanya ditulis “tapi”, padahal karya ilmiah harus menggunakan kata-kata yang bagus atau resmi (bukan kata-kata dalam SMS). Dan kesalahan penulisan bilangan, pada jurnal ini terdapat kalimat “Akan dikemukakan 2(dua) kasus”, yang benar adalah tulisan dua angta tersebut dibuang menjadi “Akan dikemukakan dua kasus”. Soalnya jika terdapat satu angka, maka harus ditulis berupa huruf, kecuali merupakan perincian seperti “Ibu membeli 1Kg beras, 2Kg gula, dan 1Kg kopi.[4]

Kesalahn-kesalahn itulah yang terdapat dalam jurnal masyarakat kebudayaan dan politik UNAIR yang berjudul “ kejahatan dalam dunia kedokteran”. Yang membuat penulis untuk menganalisis dari segi negatifnya. Sebenarnya kesalannya tidak begitu fatal, akan tetapi hanya tidak layak untuk dipakai dalam sebuah karya tulis ilmiah.



3


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebuah karya tulis tidak sepenuhnya benar, sehingga sangat dibutuhkan analisis-analisis wacana yang kritik, untuk mengembangkan dan meningkatkan gairah penulisan lebih baik. Dan dapat membangun bangsa lewat sebuah karya yang berbentuk tulisan. Sehingga memberi semangat kita untuk selalu menulis dan menulis sebagai kader bangsa yang dinamis.

Oleh karena itu, dalam Analisis wacana yang kritik, dibutuhkan kefahaman dan penguasaan tentang metode-metode bahasa yang benar, baik dari segi Penggunaan Ejaan yang benar, penggunaan Kalimat Yang tepat, peletakan paragraf yang sesuai, penggunaan kata yang baik atau resmi, serta pemilihan kata yang benar. Sehingga tidak hanya menyalahkan saja, akan tetapi da bukti-bukti yang kuat untuk membenarkannya.

B. Saran-saran

Ketahuilah bahwasanya analisis wacana kritik yang membangun, dapat mengobarkan semangat kita untuk selalu berkarya dalam tulisan. Oleh sebab itu, marilah kita kembangkan, bangun dan bangkitkan jurnalis-jurnalis kita dengan analisis wacana kritik yang dapat membangun.



4


DAFTAR PUSTAKA

Ph.D Indriati Etty, “Menulis karya ilmiah”, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2001.

Drs. Asep Abbas Abdullah, Mpd, “Bahasa Indonesia ilmiah bidang ilmu agama”, islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2006.

Departemen pendidikan, “Bahasa Indonesia kelas III ” intan Perwira, Jakarta 2006.

A.S.Hikam Mohammad, “Bahasa dan politik”: “Penghampiran Discorsive practice”, dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim (ed), Bahasa dan kekuasaan: Politik wacana dipanggung orde baru, Bandung, Mizan 1996.

Eriyanto, “Analisis Wacana”. LKIS, Yogyakarta 2003



[1] Mohammad A.S.Hikam,”Bahasa dan politik”: “Penghampiran Discorsive practice”, dalam Yudi Latif dan Idi Subandy Ibrahim (ed), Bahasa dan kekuasaan: Politik wacana dipanggung orde baru, Bandung, Mizan 1996. hal 78-86

[2] Etty Indriati, Ph.D, “Menulis karya ilmiah”, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2001. Hal 14-15

[3] Drs. Asep Abbas Abdullah, Mpd, Bahasa Indonesia ilmiah bidang ilmu agama islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2006. Hal 52

[4] Departemen pendidikan, “Bahasa Indonesia kelas III ” intan Perwira, Jakarta 2006.